Melahirkan caesar dengan BPJS Kesehatan

Welcome lovely april...

Akhirnya bulan April yang ditunggu-tunggu datang juga, ngapain ditunggu? mau Kartinian? heheh iya dong, di bulan April ini kartini kecil kedua akan lahir. Adik kecilnya kakak Binar sudah memasuki usia 38 weeks. Perkiraan dokter aku akan melahirkan pada tanggal 22 April 2015, tapi karena riwayat kehamilan sebelumnya operasi caesar dan belum genap 2 tahun, maka akan beresiko jika melahirkan normal, ya sudah deh caesar lagi... hiks.. padahal pengen banget melahirkan normal. 

Pada kehamilan kali ini aku periksa rutin kehamilan ke dokter yang berbeda dari kehamilan si kakak sebelumnya, aku periksa ke RSIA Budi Kemuliaan karena deket sama kantor. Kebetulan aku lagi cari dokter cewek, jadi aku direkomendasikan periksa ke dr. Dwiarti Subarkat, SpOG sejauh ini aku cocok dengan beliau karena orangnya detil menjelaskan tentang kondisi janin, dan open terhadap petanyaan-pertanyaan saya. Sebenarnya dr Dwi tidak langsung menyarankan unruk caesar, tapi melihat bagaimana kondisi bekas jahitan sampai pada usia kandungan 37 weeks, yess!! masih ngarep banget bisa lahir normal :D

Mumpung HPL masih agak jauh saya coba cari-cari informasi tentang biaya operasi caesar di beberapa RS, ampun deh tambah mehong aja dari tahun ke tahun. Nah kebetulan di RSIA Budi Kemuliaan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, wahh... lumayan lah ya...

Setelah itu suami segera mengurus pendaftaran BPJS Kesehatan kami, lumayan ribet sih karena harus punya salah satu rekening Bank BNI, BRI atau Mandiri, setelah 2 kali bolak balik akhirnya jadilah kartu BPJS Kesehatannya, kami ambil yang kelas 1 dengan premi 59.500 rupiah per bulannya. 

Lanjut cerita, aku cari info tentang prosedur untuk operasi caesar menggunakan BPJS Kesehatan, ternyata nggak ribet juga sih, cuma perlu surat rujukan dari Faskes 1 yang tertera di kartu BPJS, kebetulan aku memilih Puskesmas Kec. Kebon Jeruk, singkat cerita aku coba untuk periksa kehamilan disana dan ternyatahhhh.... antrinya bukan main! ya sudah lah ya, dicoba dulu....

Setelah menunggu sekitar 2,5 jam, akhirnya nomer antrianku di panggil juga, dan itupun tidak langsung diperiksa karena harus cek darah ke laboratorium dan cek gigi di poly gigi, ribetnya!, tapi bagus juga sih, berarti pemeriksaannya tergolong lengkap, untuk cerita lengkapnya periksa di puskesmas Kebon Jeruk di postingan selanjutnya ya...

Lanjut bahas BPJS kesehatan, setelah diperiksa oleh bidan, aku agak kaget karena ternyata ada prosedur terbaru dari BPJS. Untuk rujukan RS tidak bisa lintas area, misalnya faskes 1 aq di Jakarta Barat, maka RS rujukannya juga harus di area Jakarta Barat, sedangkan RSIA Budi Kemuliaan berada di area Jakarta Pusat, hmmmm.... penonton kecewa deh.

Lalu ibu bidan menginformasikan beberapa RS yang bisa menjadi rujukan di Jakarta Barat, diantaranya adalah: RS Pelni Petamburan, RS Patria IKKT Slipi, RS Hermina Daan Mogot, RS Bhakti Mulia Slipi dan RSUD Cengkareng. Dan lagi-lagi ternyata, pasien yang akan dirujuk harus menjalani pemeriksaan di faskes 1 minimal 4 kali, fiuh.... berarti perjuangan ini belum berakhir sodara... dan akhirnya aku dan suami memutuskan untuk memilih RS Hermina Daan Mogot untuk rujukannya.

Minggu berikutnya aku periksa lagi ke Puskesmas Kebon Jeruk, dan berita baiknya aku nggak diharuskan untuk periksa 4 kali, tapi cukup 3 kali saja karena pemeriksaan sebelumnya yang di RSIA Budi Kemuliaan sudah dihitung 1 kali periksa, alhamdulillah.... dan setelah minggu pemeriksan yang ke 3 aku dapat surat rujukan yaitu tepatnya di minggu ke 37 usia kehamilan.

Pada hari sabtu nya, aku dan suami coba survey tentang bagaimana prosedur melahirkan caesar dengan BPJS ke RS Hermina Daan Mogot, ternyata hanya memberikan copy surat rujukan, copy KTP dan copy Kartu BPJS Kesehatan ibu, dan harus booking 1 hari sebelumnya untuk pemesanan kamar dan dokter (ini bagi kasus melahirkan yang direncanakan aja, kalau yang emergency tinggal dateng aja). Oh ya, sebagai informasi tambahan, RS Hermina Daan Mogot hanya menerima pasien BPJS Kesehatan yang berbayar, bukan yang gratis dari pemerintah.

 Persyaratan Pasien BPJS Kesehatan RS Hermina Daan Mogot

Dan, jangan lupa juga untuk debay dalam perutnya didaftarkan juga sebagai peserta BPJS Kesehatan, karena jika calon bayi tidak didaftarkan terlebih dahulu maka biaya perawatan bayi tidak akan di cover oleh kepesertaan BPJS sang ibu. Next posting akan membahas tentang pendaftaran BPJS Kesehatan untuk bayi dalam kandungan.

Untuk sementara ini dulu ya, doakan proses melahirkanku lancar dan sehat ya.... :)

Thank you.... :*