Friday, March 6, 2015

Gajian sudah lewat, sudahkah kita zakat?

Kalender sobek sudah menunjukkan angka 6, yup tentu saja sebagian besar karyawan sudah mendapatkan gaji bulannannya, termasuk sayah.. :p. Nah sebagai istri yang baik, selain membagi gaji ke pos-pos belanja bulanan, jangan lupa menyisihkan zakat penghasilan kita ya. Hanya 2,5% kok, meskipun kecil jumlahnya tapi sering kali kita berat untuk melepasnya, terlebih lagi kalau kita berzakat ditanggal tua. Maka dari itu kami selalu membiasakan mengeluarkan uang zakat pada 1 atau 2 hari setelah gajian, karena kami takut "hak orang lain" tersebut ikut terbelanjakan dan masuk ke perut kami, na'udzubillah. 


Sebenarnya tujuan postingan ini adalah hanya saling mengingatkan saja, bahwa selain zakat fitrah kita juga punya kewajiban mengeluarkan zakat penghasilan (mall), lebih baik lagi jika kita bisa berinfaq dan bersedekah. Zakat yang kita keluarkan akan membersihkan harta kita dan mendatangkan keberkahan harta untuk keluarga kita. Yuk, kita cek apakah harta kita termasuk berkah atau tidak, berikut ciri-cirinya:
  1. Harta yang cukup dan mencukupi, memang sih kata cukup merupakan kata yang sangat subjektif, cukup buat saya belum tentu cukup buat orang lain, makanya saya menambahkan kata mencukupi, karena seberapapun harta atau penghasilan yang kita miliki tidak akan pernah cukup untuk memenuhi nafsu manusiawi yang serakah. Akan tetapi harta yang berkah adalah harta yang mampu mencukupi kebutuhan kita dan keluarga dengan penuh rasa syukur, pokoknya ada aja rizki yang datang saat kita benar-benar membutuhkan.
  2. Keluarga yang harmonis, sehat dan tenang. Mengapa keluarga menjadi salah satu indikator keberkahan harta? ya, karena apa yang dimakan oleh keluarga kita itulah yang menentukan bagaimana karakter anak-anak dan suami/istri kita, harta yang haram membuat anak menjadi sulit diatur, bermasalah dan membuat keluarga tidak harmonis. 
  3. Menenangkan hati dan mendekatkan kepada Allah. Saat Allah ridlo terhadap harta yang dimiliki oleh hambanya, maka akan medatangkan rasa tenang di hati dan semakin membuat kita bersyukur dan lebih dekat kepada Allah.
Dulu saya sering menyepelekan zakat, dan bahkan terkadang saya lupa untuk berzakat atas penghasilan saya , astaghfirullah... selalu ada aja alasan untuk menunda zakat, lalu akhirnya saya membuat resolusi awal tahun yang mengaruskan saya untuk disiplin zakat, dan alhamdulillah terasa sekali perbedaannya antara sebelun dan sesudahnya. Allah selalu mempermudah urusan kami, keluarga sehat dan rizki lancar, kalaupun ada kebutuhan yang mendesak adaaaa aja jalan yang Allah kasih, Alhamdulillah....

Agar hati kita ringan dan iklhas dalam berzakat, jangan anggap uang 2,5% yang kita keluarkan sebagai cost, tapi sebagai titipan yang harus kita sampaikan kepada orang lain. Bayangkan apa jadinya kalau anak kita makan hak orang lain, apakah kita ikhlas menyuapi anak kita dengan makanan yang seharusnya di makan oleh para mustahiq zakat? nggak kan?
Oh ya, untuk mempermudah kita berzakat, setelah gajian biasanya saya langsung transfer ke Rek Baznas, selain insyaAllah Baznas adalah lembaga terpercaya, kita juga tidak terlalu repot untuk memberikan zakat sehingga tidak ada alasan lagi untuk menunda zakat. Daftar rekening Baznas dalat dilihat disini.
Semoga bermanfaat... :)

No comments:

Post a Comment