Sekilas terdengar percakapan 2 orang perempuan berusia sekitar 21-25 th, sebetulnya saya nggak bermaksud nguping, tapi ya karena deketnya jarak saya dengan mereka berdua membuat saya terpaksa mendengarkan percakapan mereka *sebenernya sih penasaran juga 😂
Si A: Kemaren gue di telp sama mas D, dia ngajakin ketemuan, terus aku bilang, gue nggak mau, mas belom transferin aku bulan ini, kalau mau ketemu ya transfer dulu..
Si B: Terus cowok lu gimana?
Si A: Terus dia jawab, iya mas nanti transfer, tapi besok ketemuan ya, gitu.. Hahahah, gue selalu pake cara gitu kalau mau minta duit. *tertawa bangga
Si B: Hahaha dasar lu yaaa... Eh kalau gue kemarin kan nelp mas C, iseng aja gue, terus dia ngangkat telp gue dong, tapi jawabnya aneh, "iya pak, barang sudah saya kirim, nanti saya kabari lagi progressnya", hahahahah gue ketawa ngaaaakak aja, biasanya kalau dia jawabnya aneh gitu pasti disampingnya lagi ada istrinya.
Si A: Nekat luuu, kalau ketahuan istrinya gimana coba? Hahahah
Si B: Biarin aja sih, hahahah
Dan saya, saya malu dengernya, saya sakit dengernya, memposisikan diri sebagai perempuan, kenapa ada perempuan yang tega menyakiti perempuan lainnya? Dan sebagai istri, tak terbayang gimana sakitnya jika saya diposisi istri yang dibohongi.
Allahu akbar.. Terbesit penyesalan kenapa saya harus mendengarkan percakapan gila ini, seketika mood saya anjlok, ill feel ga jelas padahal kenal juga enggak..
Tapi hikmah yang saya ambil dari kejadian ini, saya memahami bahwa terjadinya perselingkuhan bukan melulu soal laki-laki hidung belang mencari sasaran, tapi juga karena adanya peluang yang diberikan si perempuan yang memberikan kode kesempatan.
See? Mereka tau dan sadar bahwa pasangan mereka telah memiliki keluarga, memiliki istri dan anak yang harus mereka jaga. Tapi dengan sangat sengaja mereka menjalin hubungan tanpa rasa bersalah didada. Mereka merasa lebih tertantang dengan hubungan diam-diamnya, karena dia merasa bahwa persaingan ini akan membuatnya bangga saat ia telah memenangkannya.
Jangan.. Jangan murahkan hargamu dengan cara seperti itu..
Kau masih punya banyak kebaikan untuk kau banggakan.
Menyakiti perempuan lain dengan kecurangan hanya akan membuatmu terlihat murahan.
Padahal, laki-laki yang kau perebutkan berpotensi berbuat kecurangan lain di belakang.
Jangan.. Jangan menyakiti sesama perempuan.
Karena kau tahu benar sesaknya dada saat kesetiaan terabaikan.
Terlebih lagi, ada masa depan anak-anak yang dipertaruhkan.
Ingatlah, ingat...
Kau juga akan menjadi seorang ibu,
Ibu dari anak-anakmu yang mendambakan keluarga utuh..
Tega kah kau saat kebahagiaan mereka terengkuh?
Oleh keegoisan perempuan lain yang ingin merebut ayahnya dengan bersikukuh.
Teruntuk seluruh suami di luar sana..
Mari.. Mari menimbang rasa..
Berfikirlah jernih dengan segala pertimbangan yang ada,
Keluarga mu adalah satu-satunya harta yang patut diperjuangkan dengan segala upaya,
Karena "keasyikanmu" ini hanyalah bersifat sementara, yang akan segera hilang sesaat setelah dompetmu menganga, atau saat rasa penasarannya sudah menguap ke udara.
Karena..
Laki-laki sukses tidak akan mampu membeli perempuan yang baik.
Tapi, perempuan baik dapat mengantarkan laki-lakinya menjadi orang yang sukses.
~ Fitrina Kamalia
No comments:
Post a Comment