Tuesday, February 24, 2015

Binar Hatimu, Binar Cantikmu...

Ini adalah kali pertama saya memposting tentang anak pertama saya setelah lahir pada 2013 lalu, bayi mungil dengan berat 3,6 kg yang lahir dengan proses operasi caesar. Ceritanya saat sudah memasuki tanggal perkiraan lahir dari dokter dan saya belum merasakan tanda-tanda apapun. Sempat merasa panik, nggak sabar dan takut, apalagi saat teman-teman yang usia kandungannya hampir sama dengan usia kandungan saya sudah pada menimang bayi lucunya. Saya berusaha mencari informasi dari sana sini, dan ternyata memang wajar jika kelahiran meleset dari tanggal perkiraan lahir dokter, yah namanya juga perkiraan manusia, tidak bisa dijadikan patokan 100%. Akhirnya saya menemukan sebuah artikel yang membuat saya lebih tenang, intinya artikel itu berisi bahwa Bunda harus percaya pada bayinya, karna setiap bayi itu unik, setiap bayi punya kesiapan dan waktunya sendiri. Oke, bunda akan sabar menanti sampai kamu lahir nak....

And finally, pada hari sabtu 27 agustus 2013 saya periksa mingguan ke dokter kandungan saya, dan kami terkejut mendengar penjelasan dari dokter bahwa air ketuban saya sudah rembes. Saya disarankan untuk tidak pulang dulu dan diobservasi untuk melihat kondisi bayi apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Saat pertama dicek denyut jantung baby nya masih dalam kondisi baik, dan saya diberikan infus induksi untuk memicu rasa mulas yang tak kunjung datang. Dag dig dug, khawatir dan penasaran, soalnya kata orang mulesnya di induksi itu 2 kali lipat dibanding mules alami, hiiiii.... ngeriii...
Tapi ternyata eh ternyata, saya nggak merasakan mules sedikitpun, malah semaleman saya tidur dengan nyenyak tanpa ada pembukaan tanda-tanda melahirkan -_____-'.

Dan keesokan paginya saya diobservasi lagi, ternyata denyut jantung si baby dalam perut sudah mulai berkurang, Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ditakutkan si baby sudah merasa tidak nyaman karena berkurangnya air ketuban. Sebenarnya saya merasa agak berat jika harus melahirkan dengan operasi caesar, karena saya pengen banget melahirkan normal. Tapi setelah diskusi dengan suami, kami sepakat untuk menandatangani kesepakatan untuk operasi caesar, bismillah aja deh... Allah maha pemberi perolongan.

Setelah persiapan ruang operasi selesai, saya dipersilahkan untuk ganti baju operasi dan masuk ke ruangan operasi yang dinginnya minta ampun, saya sampai menggigil, brrr.....
Dokter memastikan bahwa obat biusnya sudah bekerja maksimal, saya disuruh mengangkat kedua kaki, eh... meskipun sudah sekuat tenaga diangkat kok nggak bisa ya, hihihihi wah berarti obat biusnya sudah bekerja.

Diruangan tersebut suasananya dibikin serilex mungkin, tim dokternya pada ngobrol dan tanya ini itu untuk mengalihkan rasa cemas saya, selain itu ruangan operasi yang full music membuat saya lebih tenang, saya inget banget lagunya Gigi yang 11 januari sebagai backsound nya. Selama saya diruangan operasi hanya rasa dingin yang saya rasakan, saya tidak merasakan sakit sedikitpun, dan setelah beberapa menit berlalu saya mendengar suara bayi menangis dengan sangat keras, seketika hati saya merasa senang, trenyuh dan bangga... ya! saya sudah menjadi seorang ibu sekarang... bayi gendut dengan rambut hitam lebat saya cium dengan lembut, ah cantiknya...
Tapi saya tidak bisa terlalu lama bersama bayi mingil itu karena harus dipindahkan ke ruang pemulihan operasi, saya menggigil saat itu, dan saya melihat suami dengan mata sembabnya karena bahagia yang tak terkira. Alhamdulillah...

Binar Mahira Wahab

Ya Alla, jadikan lah anak kami anak yang sholihah, cerdas, dan memiliki kepekaan hati terhadap sesamanya, sehingga dia kelak menjadi anak yang bermanfaat, Amin...

No comments:

Post a Comment