Monday, September 21, 2015

Jangan sepelekan kekuatan tulisan

Pernah teman saya bertanya, ngapain sih nulis-nulis di blog kaya gitu? Apa manfaatnya? Terus siapa yang baca?
Menulis merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi saya, selain bisa sharing tentang berbagai hal, saya juga bisa mengikat ilmu saya di blog ini. Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa Ilmu itu buruan, dan tulisan itu pengikatnya. Maka, ikatlah buruan itu dengan tali yang kuat.” Nah, dijaman yang serba canggih ini manusia semakin mudah mengakses berbagai ilmu tanpa harus membawa buku-buku tebal, tapi cukup dari HP, tablet, laptop dll. Menulis memiliki banyak manfaat untuk si penulis maupun pembaca, untuk blog writer seperti saya, semakin banyak menulis semakin terasah otak saya untuk mengurai kata demi kata menjadi sebuah tulisan, tapi terlepas dari itu saya selalu “happy” saat menulis karena mungkin passion saya memang disini. Dari sisi pembaca, sebuah tulisan yang berkualitas dapat memberikan tidak hanya satu ilmu baru, tapi bisa lebih banyak lagi ilmu yang kita dapatkan dari sebuah tulisan. Setidaknya kita bisa belajar dari pengalaman si penulis tentang hal yang di share dalam tulisannya. Lalu kenapa judul postingan ini adalah “jangan meremehkan kekuatan sebuah tulisan?” karena saya pribadi memiliki pengalaman yang unik tentang hal ini, saat saya membaca sebuah tulisan yang di share di wall fb teman saya, saya  sangat tertohok dengan sebuah tulisan yang menceritakan tentang seseorang pebisnis dari Jogjakarta yang mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal meeting dengan kliennya di Jakarta yang berbeda-beda hari. Dikarenakan keterbatasan biaya pebisnis tersebut kerepotan mengatur budgetnya, dia berharap meeting dengan tiga orang klien tersebut bisa dijadikan satu hari saja sehingga dia tidak perlu menginap, tapi apa daya kliennya adalah para pemilik perusahaan besar yang memiliki jadwal padat, jadi mau tidak mau dia yang harus menyesuaikan jadwalnya. Lalu dia curhat ke temannya tentang permasalahannya itu, dan temannya hanya menyarankan “jika kamu ingin urusanmu lancar, maka perbaiki jadwal sholatmu, jangan ditunda-tunda dan sholatlah tepat waktu”, pada awalnya dia bingung mendengarkan saran dari sahabatnya itu, apa hubungannya antara jadwal sholat dan jadwal meeting? Tapi tidak ada salahnya juga mencoba saran yang baik. Setelah seminggu dia mencoba memperbaiki jadwal sholatnya, benar saja dia di telephon oleh sekretaris ketiga klien tersebut untuk reschedule, dan amazingnya mereka meminta reschedule di hari yang sama di jam yang berbeda. MasyaAllah…. Pebisnis tersebut akhirnya ke Jakarta hanya sehari tanpa menginap.
Setelah membaca tulisan tersebut saya benar-benar merasa “dicubit”, mungkin urusan saya banyak yang berantakan karena saya sering menunda-nunda sholat dan lalai terhadap kewajiban saya. Dari tulisan tersebut saya mengambil hikmah bahwa jika kita ingin segala urusan dan rizki kita lancar maka utamakan sholatmu, maka Allah akan memprioritaskan urusanmu. Mulai saat itu juga saya memperbaiki sholat saya, berusaha tepat waktu dan mendahulukan sholat sebelum bepergian. Alhamdulillah, hidayah dapat datang dari mana saja.. termasuk dari tulisan kita… InsyaAllah

gambar dari sini


Kita tidak pernah tahu siapa saja yang akan membaca tulisan kita, berapa orang yang berubah setelah membacanya, berapa orang yang terinpirasi, berapa kebaikan yang kita tularkan, dan berapa orang yang memperbaiki diri karena mendapat hidayah. Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah tulisan, tetaplah berkarya, teruslah menulis, siapa tahu tulisanmu menjadi amal jariyahmu kelak. Amin.

2 comments:

  1. sepakat sekali dengan tulisan mbak...
    saya bangeet....
    terimakasih atas atmosfernya biar lebih giat lagi menulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mbak, yuk sama-sama saling menyemangati... :)

      Delete

Popular Posts